Maidestal Hari Mahesa,Sindir Andre Rosiade Razia Kafe

Padang,Garis Pantai News –  Anggota DPR RI, Andre Rosiade melakukan razia ke kafe-kafe yang ada di Kota Padang pada Sabtu, 21 Desember 2019. Dalam razia itu, Andre Rosiade diampingi oleh Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Desrio Putra dan segenap DPRD Kota Padang.

Razia tersebut juga dikawal oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, pihak kepolisian, dan TNI. Namun, Haji Maidestal Hari Mahesa, mantan anggota DPRD Kota Padang mengaku heran dengan tindakan Andre Rosiade dan jajarannya merazia kafe-kafe yang ada di Kota Padang.

“Tapi yang heran saya, itu apakah kunjungan atau apa? Kalau dikatakan razia? Razia apatuh yang seperti itu? Apakah juga bawa surat-surat gak?” tanyanya.

Pria yang akrab disapa Esa ini malah menyebut kemungkinan Andre Rosiade hanya sekedar mencari sensasi. Apatah lagi, sebentar lagi akan digelar pemilihan kepala daerah di Sumbar.

“Kalau hanya untuk cari sensasi mungkin lah ya, karena datangnya juga begitu. Hasilnya juga apa? Terus udah datang gimana tindaklanjutnya? Jangan nanti bahkan hanya sebagai nyari nama jelang pilkada dan sensasi keluar media terus ngomong ke mana-mana akan begini begitu. Padahal yang dibawa serta itu juga “Ketua DPRD Padang” lhooo… Jangan nanti diabaikan oleh pihak-pihak tersebut, eksekutif terus diam saja..?” ungkap Esa.

Jika demikian halnya, kata Esa, tentu tindakan tersebut terlalu murahan. “Terlalu murahan kan jika begitu? Jika memang sudah ditemui di lapangan maksiat yang makin luar biasa di Kota Padang saat ini, mari sama-sama kita adakan penekanan ke walikota dan jajarannya,” pungkas Esa.

Namun Esa tetap mengapresiasi langkah Andre Rosiade dan segenap jajaran anggota dewan dari Partai Gerindra tersebut. Tapi Esa tetap tidak memahami, apakah kunjungan Andre Rosiade ke kafe-kafe itu sebagai Ketua DPD Gerindra Sumbar atau anggota DPR RI.

“Apakah selaku Ketua DPD Gerindra Sumbar atau sebagai aleg DPR RI yang diiringi oleh beberapa aleg Gerindra, baik dari tingkat propinsi maupun tingkat Kota Padang. Bahkan hadir juga Syafrial Kani sebagai Ketua DPRD Kota Padang. Dan juga luarbiasanya diiringi juga oleh rekan-rekan pers. Kita apresiasi tentunya, dengan membawa rekan-rekan pers terlihat jelas bahwa Kota Padang itu tidak dan belum bebas lepas dari maksiat seperti yang digaungkan selalu oleh buya walikota,” tukuknya.

Jadi sekali lagi, kata Esa, dirinya mengapresiasi yang dilakukan oleh Andre Rosaide dan anggota dewan dari Partai Gerindra, tapi jangan cuma sekedar show saja, yang kemudian tidak ada tindaklanjutnya.

“Kasihan lambang “DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota Padang” yang dibawa turun ke lapangan. Apalagi jika di dalam rapat nantinya dengan eksekutif, anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Gerindra tidak punya keberanian untuk melakukan penekanan kepada walikota dan jajarannya.

“Mendingan ga usah lah pakai show dengan bawa media “kunjungan” ke tempat-tempat yang diduga banyak maksiatnya. Jika memang ada keberanian, kita siap tentunya bersama-sama, tapi jika hanya untuk sensasi, cari nama, bahkan apalagi untuk negosiasi? Sorry, kami ga punya waktu untuk itu,” sindirnya.

Esa sendiri mengaku juga sedang mengumpulkan bahan-bahan dan bukti serta melakukan observasi tentang maksiat di Kota Padang. Bahkan, ia tidak menyangka maksiat di kota ini semakin meruyak. GPB