Luar Biasa, DPRD Pessel Bahas Anggaran di Hotel Berbintang

Sekda Erizon : Kita cuma diundang oleh DPRD.

Photo :Ruang rapat DPRD Kabupaten Pesisir Selatan,

Painan, GP News – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengadakan rapat paripurna tentang  Pembahasan APBD tahun 2019 di hotel Grand Zuri Padang Minggu (24/11).

Rapat yang diadakan di hotel tentu sangat lah unik dan menjadi satu hal yang sangat terkikis hati masyarakat Negeri Berjuluk Sejuta Pesona.

Pasalnya, Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pessel bersama Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan pembahasan di Hotel yang amat mahal itu.

Informasi dihimpun garispantai News.com hadir dalam rapat tersebut sejumlah OPD dan sejumlah anggota Dewan di daerah itu, pada Jumat malam sudah mulai berdatangan menginap di hotel berbintang tersebut.

Ketika dikonfirmasi kepada salah seorang Wakil Ketua DPRD Pessel, Herpi Damson mengatakan, dirinya enggan menjawab pertanyaan wartawan sekait tantang rapat tersebut.

Namun, beberapa pertanyaan dilayangkan wartawan kepada politisi Gerindra itu, juga enggan menjawab.

“Saya tak punya kapasitas menjawab soal itu, sebaiknya tanya sama Ketua DPRD,” katanyadengan nada singkat.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Pessel, Zulfian Afrianto, ketika di konfirmasi melalui via telpon berulang kali juga tak menjawab.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pessel, Erizon mengatakan, soal rapat paripurna itu coba tanya sama Dewan, pemerintahan sifatnya diundang.

“Kami hanya diundang oleh Dewan dimana rapat kami tentu hanya mengikuti,” ujarnya.

Salah seorang tokoh masyarakat Pessel, Mardian (56) mengatakan, dirinya bersama masyarakat sangat kecewa dengan pembahasan APBD tahun 2019 di hotel.

Sebab, katanya, pembahasan anggaran itu bisa dilaksanakan di Painan sehingga bisa lebih irit anggaran.

“Sebagai masyarakat tentu kami menilai kegiatan yang dilaksanakan di Padang adalah pemborosan anggaran. Apa salahnya para wakil rakyat dan Pemerintah membahas di gedung DPRD yang mewah ini,” ujarnya.

Dirinya bersama masyarakat menilai tindakan DPRD dan Pemerintah menggelar pembahasan di Padang dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat, seakan-akan ada yang disembunyikan dari masyarakat.

“Siapa yang tidak curiga dengan hal itu, banyak pertanyaan yang timbul di benak masyarakat, terlebih dalam kondisi membahas anggaran,” tutupnya.

Padahal aula rapat DPRD Kabupaten Pesisir Selatan begitu bagusnya, namun kalau masih ada alasan terkait fasilitas rapat, apa salahnya hal tersebut dibuat di DPRD setempat, bukan harus membayar hotel berbintang, tutupnya. GP-MN