Hebat, Pengembangan Pelabuhan Panasahan, Telan APBN Rp1,1 Triliun

GP News , Painan – Rencana pengembangan Pelabuhan Panasahan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menunggu gambar situasi dari Badan Pertanagan Nasional (BPN).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Nuzirwan mengatakan, saat ini gambar situasi belum keluar. Adanya gambar tersebut adalah ketentuan dari Kementerian Perhubungan.

“Artinya, kita masih menunggu adanya gambar situasi itu,” ungkap Nuzirwan kepada Garis Pantai News .com di Painan.

Kementerian Perhubungan berencana mengembangkan kawasan Pelabuhan Panasahan. Perluasan kawasan akan mencapai 12 hektare.

Sesuai rencana, untuk pengembangan, pemerintah pusat bakal mengucurkan alokasi dana pembangunan hingga mencapai Rp1,1 triliun.

Pembiayaan yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut rencananya dialokasikan dalam dua tahun anggaran, mulai 2019 hingga 2020.

Tak hanya gambar situasi, lanjutnya, pemerintah pusat juga mengisyaratkan agar pemerintah daerah merubah detail enginering design (DED) pelabuhan.

Selain itu, pemerintah daerah juga wajib merubah Rencana Induk Pengembangan Pelabuhan (RIPP). Sebab, pemerintah pusat menilai DED dan RIPP kawasan Panasahan tidak berlaku lagi.

“Saat ini, kedua syarat itu telah kami kerjakan. Biaya keduanya mencapai Rp4 miliar. Mudah-mudahan rampung akhir tahun ini,” ujar Nuzirwan.

Menurutnya, pengembangan Pelabuhan Panasahan merupakan bagian program tol laut Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Panasahan bakal dijadikan sebagai salah satu penyangga Pelabuhan Teluk Bayur, utamanya untuk menampung seluruh Crude Palm Oil (CPO) dari Bengkulu dan Pessel.

Lebih dari itu, pengembangan kawasan Pelabuhan Panasahan pun masuk dalam satu dari sekian bantuk rencana stragtegis pembangunan nasional.

“Untuk Pessel, selain Panasahan yang jadi proyek strategis nasional lainnya adalah Mandeh, Jalan Bayang-Alahan Panjang dan Kambang-Muara Labuh,” sebutnya.

Untuk pengelolaan pelabuhan, nantinya pemerintah daerah nantinya bakal membicarakannya dengan PT Pelindo II atau mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus pelabuhan.

Adanya pelabuhan yang representatif di Pessel, ia optimis dapat mendongkrak perekonomian daerah, utamanya bagi masyarakat sekitar kawasan pelabuhan.

“Sebab, nanti di sana akan dibangun kawasan pegudangan, tentu ekonomi daerah akan lebih menguat,” tutupnya,

GPA